Indonesia Siapkan Menu MBG Khusus Ibu Hamil dan Balita

Indonesia Siapkan Menu MBG Khusus Ibu Hamil dan Balita

Indonesia Siapkan Menu MBG Khusus Ibu Hamil dan Balita

Liga335 – TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Indonesia mulai menyiapkan menu khusus untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Hal tersebut menjadi topik utama dalam rapat koordinasi harian pertama Tim Koordinasi MBG yang diselenggarakan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Jumat (7/11).

Ketua Harian Tim Koordinasi MBG, Nanik Sudaryati Deyang, mengatakan bahwa rapat tersebut berfokus pada tiga isu utama lintas kementerian, yaitu merancang menu bergizi seimbang, mengimplementasikan 19 prosedur operasi standar (SOP) kesehatan yang baru, dan memastikan pasokan bahan makanan yang stabil untuk program tersebut.
“Fokus kami adalah memastikan bahwa menu MBG dan distribusinya untuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui benar-benar memenuhi standar gizi dan keamanan pangan,” kata Nanik, yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), seperti dikutip dari keterangan resmi BGN, Sabtu. hari ini, 8 November 2025.

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari tiga kementerian koordinator dan 13 kementerian dan lembaga yang terlibat dalam program MBG.
Nanik menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mengingat program berskala besar ini melibatkan 14.299 Sentra Produksi Pangan Bergizi (SPPG) yang melayani sekitar 40 juta penerima manfaat.

Menurut Nanik, peningkatan permintaan bahan pangan dari sentra-sentra tersebut telah menyebabkan kenaikan harga komoditas seperti ayam, telur, dan sayuran. Untuk mengatasi hal ini, BGN membentuk kelompok kerja khusus dengan kementerian terkait untuk menjaga kestabilan pasokan bahan pangan.
“Jika tidak diantisipasi, ketersediaan bahan pangan dapat menjadi masalah serius,” kata Nanik.

Nanik juga menggarisbawahi perlunya partisipasi aktif dari berbagai kementerian dan lembaga untuk memastikan ketahanan pangan.
Pemerintah, katanya, bekerja sama dengan TNI AD dan Kementerian Koperasi untuk memperkuat kapasitas produksi. ity.

Dalam rencana tersebut, TNI Angkatan Darat akan mengembangkan peternakan ayam petelur dan lahan pertanian yang dikelola oleh komando militer setempat (Kodim), sementara Kementerian Koperasi akan mengalokasikan dana bergulir senilai ratusan miliar rupiah untuk mendukung koperasi-koperasi yang memasok bahan baku ke SPPG.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa hanya 1.218 dari 14.

000 SPPG yang beroperasi di seluruh Indonesia yang telah mendapatkan Sertifikat Laik Hygiene dan Sanitasi (SLHS).
Banyak dapur MBG yang tidak memenuhi standar kesehatan karena kontaminasi E. coli pada sumber air dan kondisi fisik yang tidak layak.

Menanggapi hal ini, Kementerian telah mengusulkan 19 SOP baru untuk menstandarisasi persyaratan kesehatan dan kebersihan di semua dapur.
“BGN dan Kementerian Kesehatan akan berkoordinasi erat untuk memastikan bahwa dapur umum yang dihentikan sementara dapat kembali beroperasi setelah mereka mematuhi SOP,” kata Nanik.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) BN) juga mengusulkan untuk menyesuaikan variasi menu dan pola distribusi untuk ibu hamil dan balita sesuai dengan kebutuhan gizi mereka.

Hal ini penting untuk memastikan program ini benar-benar memberikan manfaat kesehatan, bukan hanya sekedar makanan,” tambah Nanik.
Pemerintah menargetkan 83 juta penerima MBG pada tahun 2026, termasuk siswa, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Pada tahun 2027, program ini akan diperluas untuk mencakup lansia, penyandang disabilitas, dan masyarakat berpenghasilan rendah.

“Target Presiden adalah agar semua warga kurang mampu di Indonesia mendapatkan makanan bergizi gratis setiap hari pada tahun 2027,” ujar Nanik. “Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan menu, standar kesehatan, dan sistem penyediaan makanan secara matang.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *