SEMARANG, JAWA TENGAH (DELAPANTOTO) — Universitas Diponegoro (Undip) menunjukkan kepeduliannya terhadap bencana alam yang melanda Sumatera Barat dan sekitarnya dengan mengirimkan tim khusus relawan Disaster Data, Assessment, and Rapid Response Team (D-DART). Tim ini tidak hanya membawa bantuan logistik, tetapi juga memiliki misi penting untuk melakukan penilaian kerusakan ( damage assessment ) dan memberikan dukungan psikososial kepada korban dan pengungsi.
Langkah ini merupakan implementasi nyata dari prinsip Tridharma Perguruan Tinggi, menggabungkan pengabdian masyarakat dengan keahlian akademik.
I. Misi Khusus Tim D-DART Undip
Tim D-DART Undip terdiri dari gabungan dosen, mahasiswa (terutama dari Fakultas Kedokteran, Teknik, dan Ilmu Sosial Politik), dan tenaga kesehatan. Mereka dikirim ke daerah-daerah yang paling parah terdampak longsor dan banjir, seperti Kabupaten Agam dan Padang Pariaman.
-
Fokus Data dan Rencana: Misi utama tim D-DART adalah mengumpulkan data kerusakan infrastruktur dan kebutuhan spesifik korban secara ilmiah. Data ini sangat penting sebagai bahan rekomendasi bagi pemerintah daerah dan BNPB untuk perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi jangka panjang.
-
Dukungan Psikososial: Tim juga fokus pada dukungan psikososial (Psychological First Aid/PFA), terutama bagi anak-anak dan wanita di posko pengungsian, yang rentan mengalami trauma pasca-bencana.
-
Kebutuhan Dasar: Selain itu, tim juga membawa bantuan logistik spesifik seperti obat-obatan, perlengkapan sanitasi, dan alat penjernih air sederhana.
“Kami mengirimkan tim D-DART bukan hanya sebagai relawan. Mereka membawa keahlian dan metodologi akademik untuk membantu pemulihan. Kami ingin memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran dan rencana pemulihan daerah berbasis data ilmiah,” ujar [Simulasi: Prof. Dr. Budi Santoso], Rektor Universitas Diponegoro.
II. Peran Kampus dalam Penanganan Bencana
Keterlibatan Undip ini menyoroti peran strategis perguruan tinggi dalam ekosistem penanggulangan bencana nasional:
-
Analisis Cepat: Kemampuan akademisi dalam melakukan analisis cepat terhadap risiko kesehatan dan struktur tanah pasca-longsor sangat membantu tim SAR dan BPBD dalam pengambilan keputusan.
-
Kemandirian Relawan: Tim D-DART menunjukkan kemandirian kampus dalam memobilisasi sumber daya dan donasi yang terkumpul dari sivitas akademika Undip.
Tim relawan D-DART Undip dijadwalkan akan berada di Sumatera selama [Simulasi: dua minggu] untuk membantu fase tanggap darurat dan transisi.