Bank Indonesia Memprediksi Perlambatan Ekonomi Kuartal IV Meskipun Mayoritas Sektor Tumbuh
Liga335 – TEMPO.CO, Jakarta – Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) terbaru memproyeksikan adanya perlambatan kegiatan dunia usaha pada triwulan IV-2025. Responden memperkirakan kegiatan usaha akan tetap tumbuh namun dengan laju yang lebih rendah, tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 10,53 persen.
Angka prakiraan tersebut menandai penurunan dibandingkan dengan kinerja pada triwulan III 2025 (WNB 11,55 persen) dan triwulan IV 2024 (WNB 12,46 persen). Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, menyatakan bahwa kegiatan dunia usaha diprakirakan tetap tumbuh positif pada sebagian besar lapangan usaha. Ketahanan ini terutama terlihat pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi kendaraan bermotor; transportasi dan pergudangan; penyediaan akomodasi dan makan minum; serta informasi dan komunikasi.
Denny mencatat bahwa proyeksi pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan aktivitas yang biasanya terjadi pada hari raya keagamaan nasional, yaitu Natal dan Tahun Baru. dan liburan akhir tahun. Survei ini mengindikasikan bahwa sektor perdagangan besar dan eceran dan reparasi kendaraan bermotor diperkirakan akan memimpin pertumbuhan triwulan IV dengan LPE sebesar 1,14%.
Diikuti oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar 1,06 persen, serta informasi dan komunikasi sebesar 0,96 persen. Sektor jasa akomodasi dan makanan dan minuman juga diperkirakan tumbuh positif, dengan SBT sebesar 0,83 persen. Sebaliknya, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan diprakirakan mengalami kontraksi, dengan SBT sebesar -0,86 persen, yang menjadi penahan pertumbuhan kegiatan usaha secara keseluruhan.
Meskipun kinerja usaha tetap tumbuh positif pada triwulan III-2025, laju pertumbuhannya melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan II-2025 mencatat SBT sebesar 11,70 persen). Kinerja beberapa kegiatan usaha membaik pada Triwulan-III, dipimpin oleh pertumbuhan yang kuat pada Jasa Keuangan sebesar 2,20 persen. Kinerja kuat lainnya termasuk sektor Industri Pengolahan.
sektor Industri Pengolahan sebesar 1,61 persen dan Konstruksi sebesar 1,12 persen. Selanjutnya, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib mencatat WNB sebesar 0,79 persen, dan Pertambangan dan Penggalian mencapai 0,64 persen. Namun, beberapa sektor utama menunjukkan kinerja yang moderat di Q3, termasuk perdagangan besar dan eceran dan reparasi kendaraan bermotor (WNB 0,92%) dan pertanian, kehutanan, dan perikanan (WNB 0,87%).